2 Termometer dengan Bahan Zat Padat. Termometer Bimetal; Termometer Bimetal memakai logam dalam mengukur suhu dengan prinsip logam yang akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika sedang didinginkan. Termometer Hambatan; Terometer hambatan yaitu termometer yang tepat dipakai untuk industri dalam mengukur suhu lebih dari 100°C. SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Jelaskan perbedaan prinsip kerja termometer zat cair dengan termometer digital INI JAWABAN TERBAIK 👇 Perbedaannya adalah Prinsip kerja termometer cair adalah karena menggunakan “zat cair” maka prinsip kerjanya menggunakan prinsip pemuaian zat cair/volume. Prinsip kerja termometer digital adalah termometer digital mengandung zat padat seperti besi untuk mengukur suhunya, sehingga digunakan prinsip pemuaian benda padat/panjang. Was this helpful? 0 / 0 Postingan TerkaitJelaskan perbedaan prinsip kerja termometer zat cair dengan…Apa perbedaan prinsip dan cara kerjaPemisahan campuran zat cair berdasarkan perbedaan titik…Sebutkan 3 perbedaan Panas Dan SuhuJelaskan perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia…Jelaskan perbedaan antara peristiwa membeku dan mencair
Haltersebut merupakan salah satu peristiwa pemuaian pada zat cair. Pemuaian yang terjadi pada benda cair ini dikenal dengan pemuaian volume karena makin tinggi kenaikan suhu maka makin besar penambahan volume zat cair. Pengertian dari pemuaian sendiri adalah bertambahnya suatu ukuran benda diakibatkan adanya kenaikan suhu zat tersebut.
Pendahuluan Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu, atau tingkat panas dan dingin. Ada beberapa jenis termometer yang dapat digunakan, yaitu termometer zat cair, termometer bimetal, dan termometer kristal cair Pembahasan Termometer zat cair Termometer zat cair bekerja dengan mengukur pemuaian dari zat cair di dalam termometer. Dengan meningkatnya suhu, maka benda akan memuai meningkat panjang, luas atau volumenya. Cairan terletak pada tabung kapiler dari kaca yang memiliki bagian penyimpan. Umumnya zat cair yang digunakan adalah raksa merkuri, yang merupakan satu-satunya logam cair pada suhu ruang. Termometer bimetal Termometer bimetal bekerja dengan mengukur pelengkungan yang terjadi akibat perbedaan pemuaian batangan yang di dua sisinya tersusun dari logam metal yang berbeda. Batangan ini disebut bimetal dan dibentuk melingkar atau perbedaan pemuaian, bimetal ini akan melengkung, dan dari lengkungan ini akan dapat diukur suhu saat ini. Termometer kristal cair Termometer kristal cair bekerja dengan melihat perbedaan warna kristal cair yang warnanya dapat berubah jika suhu berubah. Kristal ini dikemas dalam plastik tipis, untuk mengukur suhu tubuh, suhu akuarium, dan sebagainya. Termometer kristal ini tidak menggunakan pemuaian, berbeda dengan termometer bimetal dan zat cair. Pelajari lebih lanjut Suhu suatu zat menyatakan.. - Kode Kelas VII Mata Pelajaran Fisika Materi Bab 1 - Besaran dan Pengukuran Kata Kunci Termometer cair, bimetal dan kristal cair Sendok2. bunsen 3. termometer 4. neraca ohaus digital 5. penjepit 6. tungku pembakaran prosedur kerja 1. ditimbang massa sendok sebelum pemanasan sebagai massa awal 2. dinyalakan bunsen di bawah tungku pembakaran 3. dipanaskan sendok berdekatan dengan sumber api dalam selang waktu 3 menit, 5 menit, 7 menit, 9 menit dan 10 menit.
Jenis Termometer Berdasarkan Bahan Pembuatannya Termometer yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah termometer yang terbuat dari pipa kaca yang diisi dengan zat cair. Pembuatan termometer didasarkan pada sifat termometrik benda, yaitu sebagai berikut. 1. Jika benda dipanaskan akan memuai volume bertambah dan jika didinginkan akan menyusut volume berkurang. 2. Jika dua benda yang suhunya tidak sama disentuhkan dicampurkan maka akan terjadi perpindahan panas dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Pad akhirnya, suhu kedua benda akan sama. Berdasarkan sifat-sifat tersebut di atas, maka dapat dibuat termometer dari zat padat, zat cair maupun zat gas. Berdasarkan bahan pembuatannya, termometer dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu termometer zat cair dalam gelas/kaca, termometer hambatan listrik, termokopel dan termometer gas. 1. Termometer Zat Cair dalam Gelas/Kaca Termometer ini biasanya berupa sebuah pipa kaca sempit tertutup yang berisi zat cair dan memiliki skala. Prinsip kerja termometer ada pada pengaruh perubahan suhu terhadap perubahan volumenya. Coba perhatikan volume air yang sedang dipanaskan. Saat air dipanaskan, suhu air akan meningkat. Peristiwa yang terjadi selanjutnya adalah volume air tersebut juga meningkat. Begitupun sebaliknya, saat air didinginkan volume air tersebut juga menurun. Selain pada air, peristiwa ini pun terjadi pada zat lain, seperti raksa dan alkohol yang digunakan sebagai bahan termometer. Yang termasuk jenis ini adalah termometer berskala celcius, fahrenheit, reamur, kelvin, termometer badan, termometer ruangan dan termometer maksimum-minimum. 2. Termometer Hambatan Listrik Termometer ini juga disebut termometer platina. Prinsip kerja termometer ini adalah ketika suhu naik, hambatan listrik platina naik. Bahan penghantar listrik termometer ini biasanya dibuat dari platina sehingga tahan panas. Apabila suhu semakin besar, harga takaran juga semakin besar sehingga daya hantar listrik semakin berkurang. Keuntungan termometer ini adalah jangkauan suhunya sangat lebar, yaitu antara –250°C sampai dengan 1500°C, sehingga termometer platina ini banyak dipakai pada industri-industri. Sedangkan kerugiannya adalah suhu tidak bisa langsung dibaca, pembacaannya lambat sehingga tidak sesuai untuk mengukur suhu yang berubah-ubah. 3. Termokopel Termometer ini terdiri atas dua kawat yang dibuat dari bahan logam yang berbeda jenisnya dan dihubungkan dengan sebuah amperemeter. Prinsip kerjanya adalah apabila suhu berbeda maka akan menghasilkan arus listrik yang berbeda pula. Keuntungan menggunakan termokopel adalah jangkauan suhu luas dimulai dari –100°C sampai dengan 1500°C, selain mempunyai jangkauan yang besar, termometer termokopel ini dapat juga mengukur suhu dengan cepat dan dapat dihubungkan dengan rangkaian lain atau komputer. Agar bisa digunakan untuk mengukur suhu, termometer harus memiliki sifat-sifat fisik yang berubah terhadap suhu. Sifat-sifat yang bisa digunakan untuk membuat termometer adalah sebagai berikut. 1. Tekanan gas pada volume tetap. 2. Pemuaian suatu kolom caiaran dalam suatu pipa kapiler. 3. Hambatan listrik pada seutas kawat platina. 4. Pemuaian suatu keping bimetal. 5. Radiasi yang dipancarkan benda. 6. Beda potensial pada suatu termokopel. 4. Termometer Gas Termometer gas terdiri dari bola kaca berisi gas yang dihubungkan dengan manometer. Prinsip kerjanya adalah apabila bola gas terkena panas maka gas di dalam tabung kaca akan memuai dan menekan zat cair air raksa atau Hg yang berada di dalam mano-meter. Kenaikan zat cair tersebut digunakan untuk mengetahui suhu di sekitar bola kaca. Termometer gas bekerja berdasarkan sifat pemuaian gas. Adapun gas yang biasa digunakan yaitu gas hidrogen dan helium dengan tekanan yang rendah, apabila gas itu dikenai panas sehingga volumenya akan bertambah. Karena gas memuai lebih besar daripada cairan, maka keuntungan termometer gas adalah lebih teliti daripada termometer cairan. Termometer gas dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi dan suhu yang sangat rendah, dimana lebar jangkauannya antara –250°C sampai dengan 1500°C. Jenis Termometer Berdasarkan Fungsi dan Kegunaannya Jenis-jenis termometer berdasarkan fungsi dan kegunaannya ada banyak sekali, mulai dari jenis termometer yang prinsip kerjanya sederhana sampai dengan yang rumit/kompleks menggunakan perangkat elektronik. Berikut ini contoh termometer berdasarkan fungsi dan kegunaannya. 1. Termometer Klinis Termometer klinis disebut juga termometer badan atau termometer demam. Termometer ini biasa digunakan para dokter dan perawat rumah sakit untuk mengukur suhu tubuh manusia. Cairan yang digunakan untuk mengisi termometer klinis adalah raksa. Skala pada termometer klinis antara 35°C sampai dengan 42°C. Penampang kepala termometer ini dibuat lebih kecil daripada termometer biasa. Hal ini dimaksudkan agar perubahan suhu yang kecilpun dapat dilihat dengan jelas. Untuk mengukur suhu benda, termometer diletakkan di ketiak atau mulut kurang lebih 2 menit. Untuk mengembalikan raksa pada kedudukan semula, termometer itu langsung diguncang-guncangkan. 2. Termometer Dinding Termometer dinding disebut juga termometer ruangan atau termometer suhu kamar. Pada umumnya, termometer dinding dipasang tegak di dinding sebuah ruangan dan digunakan untuk mengukur suhu ruang. Angka-angka pada skala termometer dinding mencakup suhu di atas dan di bawah suhu yang dapat dicapai ruang yang dinyatakan dalam derajat Celcius atau Fahrenheit. Termometer dinding dibuat berdasarkan negara yang akan memakai. Di Indonesia yang daerah tropis suhu dibuat sekitar 27°C. sedangkan daerah yang mempunyai musim dingin akan dibuat sampai di bawah nol. biasanya berkisar antara -30°C sampai 50°C. 3. Termometer Maksimum dan Minimum Six-Bellani Termometer ini ditemukan oleh James Six dan Bellani pada akhir abad ke-18. Termometer ini sering digunakan oleh pengamat cuaca untuk mengetahui suhu tertinggi dan suhu terendah dalam jangka waktu tertentu. Termometer maksimum dan minimum ini terdiri atas pipa U yang masing-masing kolom berisi alkohol dan raksa. Termometer maksimum-minimum memiliki 2 skala yaitu skala minimum pada kolom kiri dan skala maksimum pada kolom kanan sehingga suhu dapat dibaca sesuai dengan ketinggian kolom raksa. Termometer ini juga dapat digunakan untuk mengukur suhu dalam sebuah rumah kaca, yaitu rumah yang digunakan untuk menanam tanaman sebagai bahan penelitian. Suhu minimum biasanya terjadi pada malam hari dan suhu maksimum biasanya terjadi pada siang hari. 4. Termometer Optik Pyrometer Termometer optik yaitu termometer yang cara kerjanya berdasarkan spektrum cahaya yaitu perubahan warna logam akibat perubahan suhu. Termometer optik ini disebut juga pirometer yang biasanya digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi di atas 1000°C. Pengukuran suhu menggunakan termometer optik tidak menyentuh benda secara langsung, karena pada umumnya benda terletak sangat jauh atau bendanya berpijar. Misalnya mengukur suhu bintang atau mengukur suhu pada tungku pengecoran logam. Spektrum berwarna biru lebih panas dibandingkan dengan spektrum berwarna merah. Hasil scaner oleh termometer optik pada tanur peleburan besi, warna biru tua menunjukkan suhu yang paling tinggi, warna merah menunjukkan suhu yang lebih rendah. 5. Termometer Bimetal Termometer bimetal adalah termometer yang memanfaatkan perbedaan pemuaian antar dua jenis logam. Termometer ini terdiri dari dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai berbeda, sehingga ketika terkena perubahan suhu maka bimetal akan melengkung ke arah tertentu. Jika suhu meningkat, maka keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien muai lebih kecil. Sedangkan jika suhu menurun, maka keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien muai lebih besar. Termometer bimetal digunakan untuk mengukur suhu oven kompor, termostat, pemanggang, dan circuit breakers. 6. Termometer Termistor Merupakan termometer yang menggunakan Termistor sebagai sensornya. Termistor bahasa Inggris thermistor adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan atau hambatan atau werstan atau resistance jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Ketika suhu naik, hambatan termistor turun. Hambatan listrik diukur dengan suatu rangkaian yang mengandung sebuah skala yang dikalibrasi dalam derajat suhu. Keuntungannya, dapat dihubungkan ke rangkaian lain atau komputer. Kerugiannya, jangkauan suhunya terbatas -25°C sampai dengan 180°C. 7. Termometer Galileo Termometer Galileo atau termometer Galilea, dinamai fisikawan Italia, Galileo Galilei, adalah termometer yang terbuat dari gelas silinder tertutup berisi cairan bening dan serangkaian benda yang kerapatannya sedemikian rupa sehingga mereka naik atau turun sesuai perubahan suhu. Di dalam cairan digantungkan sejumlah beban. Umumnya beban tersebut dilekatkan pada bola kaca tersegel yang berisi cairan berwarna untuk efek estetika. Saat suhu berubah, kerapatan cairan di dalam silinder turut berubah yang menyebabkan bola kaca bergerak timbul atau tenggelam untuk mencapai posisi di mana kerapatannya sama dengan cairan sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya. Bila perbedaan kerapatan bola kaca sangat kecil dan terurutkan sedemikian rupa sehingga yang kurang rapat berada di atas dan yang terapat berada di bawah, hal tersebut dapat membentuk suatu skala suhu.
Umumnya terdapat 3 termometer yang paling dikenal dan sering digunakan untuk mengukur suhu. Yakni, termometer zat cair, termometer bimetal, dan termometer kristal cair. Lantas, bagaimana prinsip kerja termometer zat cair, termometer bimetal dan termometer kristal cair? Untuk mengetahuinya, simak rangkuman berikut ini. termometer laboratorium adalah Dalam kehidiupan sehari-hari tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan benda yang bernama termometer. Termometer menjadi alat yang umum digunakan dalam berbagai bidang seperti kita menemukannya dalam dunia medis dan juga di dalam laboratorium. Penggunaan termometer di alat laboratorium tentu memiliki tujuan kegunaan yang sama yakni untuk mengetahui suhu suatu sistem yang diukur. Namun termometer dalam penggunaan laboratorium memiliki perbedaan dengan termometer yang digunakan oleh medis untuk fungsi klinis. Termometer merupakan suatu alat pengukur temperatur atau suhu. Termometer umumnya memiliki bentuk yang memanjang dan dilengkapi dengan skala angka yang menunjukkan suhu. Meskipun saat ini ada juga termometer digital ataupun inframerah namun dalam penggunaan laboratorium, umumnya digunakan termometer konvensional. Temperatur itu sendiri merupakan ukuran dari suatu panas dimana adanya panas tersebut yang akan membentuk energi yang dalam thermokimia kita ketahui dengan satuan ukuran joule. Perubahan panas dalam kimia dapat diukur dan ditentukan secara pasti dengan menggunakan termometer ini. Contoh penggunaan termometer di laboratorium adalah sebagai pengukur suhu uap dalam proses untuk arti destilasi. Dalam rangkaian destilasi terdapat termometer di bagian penghubung yang bertujuan untuk mengetahui suhu uap yang telah naik dari camuran yang akan di destilasi. Untuk mengukur suhu dari suatu sistem terdapat beberapa satuan yang umum digunakan dalam pengukuran suhu. Beberapa diantaranya adalah Celsius oC, Kelvin K, dan Fahrenheit oF. Setiap satuan tersebut tentu memiliki nilai konversinya masing masing. Termometer laboratorium itu sendiri memiliki perbedaan mendasar dengan termometer klinis atau yang biasa digunakan oleh dokter. Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu dari tubuh manusia sehingga rentang suhu yang digunakan cukup rendah yakni 35 sampai 42oC. Sedangkan termometer laboratorium digunakan untuk mengukur suhu sistem, bahan kimia ataupun suatu reaksi kimia sehingga menggunakan rentang pengukuran yang lebih jauh misalnya 0 sampai 350oC. Jenis Termometer Dalam penggunaannya di laboratorium, termometer yang umum digunakan adalah termometer konvensional atau termometer liquid. Termometer ini menggunakan suatu zat cair yang memiliki sifat dan karakteristik tertentu sehingga dapat digunakan dalam termometer. Syarat dari zat cair tersebut ialah zat cair harus berwarna dan dapat dilihat dengan mudah, memiliki ekspansi termal, dan memiliki titik beku yang rendah. Berikut ini adalah jenis termometer liquid yang sering digunakan di laboratorium. Termometer Raksa Termometer raksa adalah termometer yang tersusun dari zat cair raksa pada bagian sensornya. Termometer yang menggunakan air raksa memiliki beberapa kelebihan seperti mudah untuk digunakan karena raksa memiliki warna yang mengkilat sehingga mata kita akan mudah dalam melihat perubahan suhu yang terjadi. Kemudian air raksa juga tidak akan menempel di permukaan kaca ketika terjadi pemuaian ataupun penyusutan. Jarak suhu yang dapat dicapai raksa juga cukup besar yakni dari -40oC hingga 350oC. Artinya yaitu termometer raksa dapat digunakan untuk mengukur perubahan suhu dengan rentang tersebut yang cukup besar. Namun termometer raksa juga memiliki kekurangan yakni harga yang cukup mahal. Selain itu raksa juga salah satu zat kimia berbahaya sehingga akan sangat berbahaya jika tabung termometer pecah dan bahan tersebut mengenai kulit kita. Termometer Alkohol Jenis lain dari termometer liquid yaitu termometer alkohol dimana termometer ini tersusun dari alkohol pada bagian pengukur suhu. Termometer alkohol menjadi termometer yang paling umum digunakan dan banyak kita temui juga pada bidang medis. Termometer alkohol memiliki kelebihan yakni harga yang relatif lebih murah dibandingkan termometer raksa. Memiliki sensitivitas yang tinggi sehingga lebih teliti jika digunakan pada pengukuran suhu rendah jika dibandingkan raksa. Selain itu alkohol juga bukan zat yang berbahaya sehingga aman walaupun terkena kulit. Namun termometer alkohol memiliki keterbatasan dalam rentang pengukuran dimana titik didih alkohol hanya 78oC sehingga membuat jarak pengukuran suhunya terbatas. Selain itu alkohol juga memiliki warna bening sehingga dalam penggunaannya harus menggunakan pelarut berwarna sehingga dapat dilihat oleh mata kita. Cara Menggunakan Termometer Dalam penggunaan termoter ini tentunya memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan. Adapun cara mempergunakan termometer dalam laboratorium, antara lain sebagai berikut; Bersihkan Termometer Sebelum kita menggunakan termometer, pastikan termometer telah bersih dari zat kimia lain. Jika terdapat zat kimia lain yang menempel pada termometer hal tersebut akan membuat zat yang kita ukur menjadi terkontaminasi dan dapat menyebabkan kerusakan pada zat tersebut. Posisi Termometer Untuk menggunakan termometer posisikan termometer untuk bagian ujung bawah supaya tidak menyentuh dasar dari wadah zat yang kita gunakan. Semisal kita mengukur suhu zat cair dalam gelas beaker, pastikan ujung bawah atau sensor dari termometer tidak menyentuh dasar dari gelas beaker. Jangan Memegang Termometer Saat melakukan pengukuran, sebaiknya kita tidak memegang termometer secara langsung menggunakan tangan kita. Hal tersebut karena tangan kita memiliki panas sehingga akan berpengaruh terhadap pengukuran dari termometer. Oleh karena itu gunakan tali untuk menggantungkan termometer sehingga tidak bersentuhan secara langsung dengan tangan kita. Demikian artikel lengkap yang bisa kami bagikan pada segenap pembaca tentang pengertian termometer laboratorium, jenis, dan cara menggunakannya. Semoga melalui postingan yang kami berikan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah. Parameterlistrik dan kelas transduser Prinsip kerja dan sifat alat Pemakaian alat transduser dan alat ukur 2. Jelaskan perbedaan ketiganya. 3. Persyaratan umum sensor dan transduser adalah linearitas, sensitivitas dan tanggapan respon. cair dan uap berada bersama dalam equilibrium, angka ini adalah 273,16 oK ( derajat Kelvin) yang juga - Termometer kini sudah jadi alat yang sangat familiar dan dikenal di masa pandemi, untuk mengukur suhu tubuh yang termasuk kategori demam. Tapi tahu nggak sih jauh sebelum pandemi, termometer digunakan untuk berbagai keperluan, tidak hanya mengukur suhu tubuh tapi juga mengukur suhu suatu benda, seperti makanan hingga benda produksi lainnya. Ini juga yang jadi pembeda termometer dengan indra perasa seperti kulit tangan yang digunakan untuk merasakan suhu. Tapi sayangnya indra perasa bukan pengukur suhu yang andal. Mengutip Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud Selasa 25/1/2022 Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar suhu suatu benda. Baca Juga Sering Digunakan Saat Demam, Begini Sejarah Kemunculan Termometer Sedangkan suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Suhu termasuk dalam salah satu besaran pokok. Perlu diketahui termometer terbagi dalam tiga jenis yakni Termometer zat cairTermometer BimetalTermometer kristal cair1. Termometer Zat Cair Ilustrasi termometer alat pengukur suhu tubuh ShutterstockSecara umum, benda-benda di alam akan memuai ukurannya bertambah besar jika suhunya naik. Kenyataan ini dimanfaatkan untuk membuat termometer dari zat cair. Cairan terletak pada tabung kapiler dari kaca yang memiliki bagian penyimpan reservoir atau labu. Baca Juga Perbedaan Bentuk Zat Padat, Cair, dan Gas Beserta Contohnya Zat cair yang digunakan umumnya raksa atau alkohol jenis tertentu. Raksa memiliki keistimewaan, yaitu warnanya mengkilat dan cepat bereaksi terhadap perubahan suhu.

Jikadulu termometer itu identik dengan fungsinya untuk mengukur suhu tubuh orang sakit, maka sekarang sudah tersedia termometer khusus untuk mengukur suhu makanan lho. termometer terbuat dari tabung kaca yang diisi zat cair termometrik. Termometer berasal dari bahasa Latin thermo, yang artinya panas, dan meter, yang artinya untuk mengukur

SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Jelaskan prinsip kerja termometer zat cair dengan termometer digital! INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan soega5448 Jika prinsip kerja termometer zat cair adalah bertambahnya volume suatu zat karena bertmbahnya suhu zat, dan jika termometer digital bekerja dengan mengandalkan termokopel sebagai sensornya dan memanfaatkan bentuk karakteristik antara temperatur dengan voltase tegangan. Jawaban yang benar diberikan gibran171127 Termometer zat cair mengukur suhu berdasarkan pemuaian zat cair di dalamnya, seperti raksa merkuri Termometer bimetal mengukur suhu berdasarkan perbedaan pemuaian dua logam yang digunakan ketika suhu meningkat atau turun Pembahasan Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda, dan menyatakannya dalam suatu skala tertentu, seperti skala Celsius. Dua jenis termometer yang paling banyak digunakan adalah termometer zat cair dan termometer bimetal. 1. Termometer zat cair Termometer zat cair bekerja dengan mengukur pemuaian dari zat cair di dalam termometer. Dengan meningkatnya suhu, maka benda akan memuai meningkat panjang, luas atau volumenya. Cairan terletak pada tabung kapiler dari kaca yang memiliki bagian penyimpan. Umumnya zat cair yang digunakan adalah raksa merkuri, yang merupakan satu-satunya logam cair pada suhu ruang. 2. Termometer bimetal Termometer bimetal bekerja dengan mengukur pelengkungan yang terjadi akibat perbedaan pemuaian batangan yang di dua sisinya tersusun dari logam metal yang berbeda. Batangan ini disebut bimetal dan dibentuk melingkar atau spiral. Dari perbedaan pemuaian, bimetal ini akan melengkung, dan dari lengkungan ini akan dapat diukur suhu saat ini. Pelajari lebih lanjut hubungan kalor dan kenaikan suhu di Pelajari lebih lanjut contoh soal kalor pemanasan air di Pelajari lebih lanjut kenaikan suhu dan perubahan wujud saat dipanaskan di Detail jawaban Kode Kelas VII Mata Pelajaran Fisika Materi Bab 1 – Besaran dan Pengukuran Kata Kunci Termometer cair, bimetal dan kristal cair Jawaban yang benar diberikan Dindarohmah2935 Bimetal makin besar suhu,keping bimetal semakin melengkung untuk menunjukkan suhu yang besar. zat cair jika suhu naik zat cair pengisi termometer tersebut akan ikut naik.. kristal cair setiap kenaikan suhu kristal yang mengisi tersebut akan berubah warna dengan sendiriya. semoga Jawaban yang benar diberikan adaracarissa6178 Jawaban yang benar diberikan DimasWahabjr9569 Cara kerja termometer zat cair termometer ini bekerja dengan memanfaatkan sifat zat cair yang memuai saat mengalami perubahan suhu. biasanya menggunakan cairan alkohol atau air raksa. apabila alkohol atau air raksa terkena suhu panas maka zat tersebut akan memuai sepanjang pipa berskala celcius. karena rentang suhu yang cukup lebar, alkohol atau air raksa ideal digunakan sebagai alat ukur laboratorium. cara kerja termometer kristal cair termometer ini memanfaatkan ciri unik kristal cair yang secara molekul menyerupai benda padat kristal namun secara kimiawi lebih dekat dengan sifat cair memuai bila terkena suhu tinggi. kristal cair sangat peka terhadap perubahan suhu. hanya dibutuhkan sedikit panas untuk menunjukkan perubahannya sehingga ideal digunakan sebagai termometer kening. caranya cukup menempelkan lembaran yang berisi kristal cair dan apabila ada perubahan warna maka berarti suhu pasien lebih tinggi dibandingkan suhu awal kristal cair. Jawaban yang benar diberikan alinejanitra jawabannya b kalau gak salahhmklum bukan ahliny Jawaban yang benar diberikan zainab1311 Jika prinsip kerja termometer zat cair adalah bertambahnya volume suatu zat karena bertmbahnya suhu zat, dan jika termometer digital bekerja dengan mengandalkan termokopel sebagai sensornya dan memanfaatkan bentuk karakteristik antara temperatur dengan voltase tegangan Jawaban yang benar diberikan bagong1159 Jika prinsip kerja termometer zat cair adalah bertambahnya volume suatu zat karena bertmbahnya suhu zat, dan jika termometer digital bekerja dengan mengandalkan termokopel sebagai sensornya dan memanfaatkan bentuk karakteristik antara temperatur dengan voltase tegangan. Jawaban yang benar diberikan tayow Kalau nggak salah sih D. Termometer gas Jawaban yang benar diberikan NatasyaCans Prinsip kerja termometer zat cair adalah pemuaian dari zat cair tersebut. Semakin tinggi suhu yang diukur maka zat cairnya semakin memuai sehingga bergerak keatas. Prinsip kerja termometer bimetal adalah makin tinggi suhu maka makin melengkung keping bimetalnya. Prinsip kerja termometer kristal cair adalah semakin tinggi suhu cairannya akan memuai ke atas.
1jelaskan pengertian suhu! 2.bagaimana prinsip kerja termometer zat cair, termometer bimeral, dan temometer kristsl cair? mengangakan mulutnya dalam waktu yang lama. mengapa hal itu dilakukan? penerapan kerjakan soal-soal dengan benar. 4.jelaskan prinsip kerja bimetal sebagai sensor suhu pada setrika listrik! 5.konversikan: a.
Termometer merupakan suatu alat yang dirancang secara khusus yang digunakan untuk mengukur suhu. Jenis termometer pada umumnya digunakan untuk mengukur suhu badan, tapi ada juga yang digunakan untuk mengukur temperatur udara atau objek lain. Selain termometer air raksa yang saat ini peredarannya mulai dibatasi, ada juga jenis termometer lainnya yang bisa Kita gunakan. Yuk, ketahui jenis-jenis termometer berikut ini lengkap beserta penjelasan, cara kerja dan penggunaannya. Jenis Jenis Termometer dan Penjelasannya 1. Termometer Air Raksa2. Termometer Alkohol3. Termometer Bimetal Mekanik4. Termometer Digital5. Termometer Dinding6. Termometer Empeng Bayi7. Termometer Galium8. Termometer Gas9. Termometer Inframerah10. Termometer Jidat atau Kening11. Termometer Klinis12. Termometer Kristal Cair13. Termometer Maksimum-Minimum14. Termometer Probe15. Termometer Resistensi16. Termometer Resistor17. Termometer Six Bellani18. Termometer Strip19. Termometer Telinga20. Termometer Termokopel 1. Termometer Air Raksa Sesuai dengan namanya, jenis termometer ini menggunakan zat cair berupa air raksa atau merkuri untuk pengukuran suhu secara manual. Umumnya, termometer air raksa berbentuk tabung gelas berisi air raksa yang berwarna perak di dalamnya. Cara menggunakan termometer air raksa untuk mengukur suhu tubuh cukup diletakkan dibawah lidah dan posisi mulut tertutup. Tunggu beberapa saat, setelah itu merkuri pada tabung kelas akan naik ke atas menempati ruang kosong dalam tabung. Hasil pengukuran suhu ditunjukkan tepat pada garis tempat berhentinya air raksa yang naik tadi. Kelebihan termometer air raksa Jangkauan suhu yang cukup lebar mulai dari minus 40 derajat Celcius sampai 360 derajat Celcius Warna air raksa yang mengkilat sehingga memudahkan pembacaan hasil pengukuran suhu Pemuaian yang sangat teratur Air raksa mempunyai sifat yang tidak membasahi dinding pipa kapiler, hal ini membuat hasil pengukuran menjadi teliti Kekurangan termometer air raksa Tidak bisa digunakan untuk pengukuran suhu lebih rendah dari minus 40 derajat Celcius Air raksa harganya cukup mahal dan secara kimia bersifat beracun sehingga berbahaya ketika tabungnya pecah Penggunaan termometer air raksa saat ini mulai dilarang untuk meminimalisir risiko paparan merkuri masuk ke dalam tubuh. Apalagi Dalam penggunaannya dengan diletakkan di lidah, maka resikonya cukup tinggi dan berbahaya. 2. Termometer Alkohol Termometer alkohol mempunyai cara kerja yang tidak jauh berbeda dengan termometer air raksa, alat ini juga digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Alat ini menggunakan cairan alkohol untuk indikator pengukuran suhu. Dibandingkan air raksa, zat alkohol dinilai lebih sensitif terhadap perubahan suhu. Kelebihan dari termometer alkohol Harganya terjangkau, karena cairan alkohol cukup murah dan mudah didapatkan di pasaran Bisa digunakan untuk pengukuran suhu sangat rendah hingga minus 130 derajat Celcius Alkohol dapat mengalami perubahan volume yang besar ketika ada kenaikan suhu yang sangat kecil, sehingga alat ini sangat teliti digunakan untuk melakukan pengukuran suhu tubuh Kekurangan termometer alkohol Titik didih alkohol hanya mencapai 78 derajat Celcius, sehingga tidak bisa digunakan untuk pengukuran temperatur yang lebih tinggi Sifatnya membasahi dinding kaca sehingga menyulitkan pembacaan Dalam penggunaannya perlu diberi pewarna terlebih dahulu karena alkohol tidak berwarna 3. Termometer Bimetal Mekanik Termometer bimetal mekanik dirancang dengan 2 keping logam yang dapat bereaksi terhadap perubahan temperatur atau suhu. Apabila ada perubahan suhu maka dua keping logam pada alat ini akan memuai dan melengkung. Sehingga jika suhunya semakin tinggi, maka keping bimetal juga akan semakin melengkung. Prinsip kerja termometer bimetal mekanik yaitu kepingan logam akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien muai lebih rendah ketika terjadi perubahan suhu yang lebih tinggi. Namun jika terjadi perubahan suhu lebih rendah, maka kepingan logam akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien lebih tinggi. Berdasarkan cara kerjanya tersebut, termometer bimetal mekanik sering difungsikan sebagai penunjuk arah berdasarkan rangsangan suhu. 4. Termometer Digital Sebagian besar termometer yang dijual di pasaran saat ini merupakan jenis termometer digital. Termometer digital dapat menunjukkan suhu secara akurat dan cepat, desainnya pun sekarang sudah semakin modern. Alat ukur temperatur suhu tubuh ini terdapat sensor yang bekerja untuk membaca suhu tubuh manusia atau objek. Cara penggunaan termometer digital dibedakan menjadi tiga, diantaranya Gunakan di mulut Cara penggunaannya dengan meletakkan ujung sensor termometer digital di bawah lidah dan posisi bibir tertutup. Selama penggunaan termometer usahakan untuk tidak berbicara, menjilat maupun menggigit alat. Tunggu beberapa saat sampai terdengar bunyi “biiiip” atau sinyal tertentu yang menunjukkan pengukuran suhu sudah selesai dan bisa dibaca pada layar alat. Gunakan di anus Ada juga jenis termometer digital yang digunakan di anus. Biasanya cara ini digunakan pada bayi karena mereka cenderung sulit untuk tetap diam ketika termometer dimasukkan ke dalam mulut. Cara menggunakannya dengan mencuci alat terlebih dahulu dengan sabun dan bilas menggunakan air dingin tangga. Setelah itu, keringkan alat dam basahi ujung termometer dengan pelumas, bisa menggunakan petroleum jelly. Masukkan alat pengukur suhu digital ke dalam anus secara perlahan-lahan, diamkan selama 30 detik atau sampai sensor berbunyi. Gunakan di bawah ketiak atau lengan Termometer digital juga bisa digunakan di bawah ketiak atau lengan dengan cara menghimpitnya. Cara penggunaannya sangat mudah, letakkan alat pengukur suhu diantara kedua lengan atau dihimpitkan pada ketiak. Pastikan sensor pada termometer terhimpit dan mengenai kulit, tahan selama 2 sampai 3 menit atau sampai sensor berbunyi. Sebagai tambahan informasi, hindari menggunakan termometer di anus dan mulut secara bersamaan. Untuk menghindari hal tersebut, Kamu bisa memberikan label khusus agar tidak salah dalam pemakaiannya. Salah satu merk termometer digital yang sering digunakan oleh masyarakat adalah Omron Digital Thermometer dengan harga mulai dari Rp 60 ribuan. 5. Termometer Dinding Sesuai dengan namanya, termometer dinding digunakan untuk menyebut segala jenis termometer yang diletakkan atau menempel pada dinding. Termometer dinding digunakan untuk melakukan pengukuran suhu ruangan, baik sekala rumah maupun industri. Jenis termometer dinding sendiri dibedakan lagi menjadi dua macam, yaitu termometer yang menggunakan air raksa sebagai indikatornya serta seri digital yang lebih modern. 6. Termometer Empeng Bayi Termometer pengukuran suhu tubuh ini memiliki bentuk seperti dot atau empeng yang memang secara khusus digunakan untuk bayi. Cara penggunaannya dengan dimasukkan ke mulut bayi dan tunggu selama beberapa saat. Kelebihan termometer empeng bayi Mudah digunakan karena dirancang secara khusus mirip seperti empeng yang biasa digunakan oleh bayi, sehingga bayi tetap merasa nyaman meskipun sedang menggunakan termometer. Termometer empeng bayi umumnya berbentuk digital sehingga hasil pengukurannya akan ditampilkan dalam sebuah layar LCD dan mudah dibaca Dibuat dari material non BPA sehingga aman dan nyaman untuk bayi Kekurangan termometer empeng bayi Kurang efektif dan hasilnya mungkin tidak akurat jika digunakan pada bayi yang aktif Banyak produk yang dipalsukan sehingga beresiko terbuat dari bahan atau material yang kurang aman untuk bayi 7. Termometer Galium Termometer gallium merupakan jenis termometer yang digunakan untuk mengganti air raksa yang beracun dan berbahaya. Bentuknya pun mirip, termometer gallium ini juga berbentuk tabung kaca. Namun termometer ini membutuhkan waktu lama untuk melakukan pengukuran suhu tubuh, berkisar 10 menit ketika diletakkan di ketiak dan 4 menit ketika diletakkan di mulut. Penggunaan alat ukur ini juga harus digoyang-goyangkan terlebih dahulu, serta dicuci dan dilap menggunakan alkohol sebelum digunakan kembali. 8. Termometer Gas Merupakan jenis termometer yang bekerja berdasarkan reaksi gas terhadap perubahan suhu ruangan. Biasanya termometer gas menggunakan hidrogen dan helium bertekanan rendah. Cara kerjanya, ketika termometer ini ditempelkan pada suatu objek atau benda, maka gas akan bereaksi karena ada perubahan suhu dan indikator suhu akan bergerak. Dibandingkan jenis termometer cairan, termometer gas lebih teliti karena mempunyai sifat memuai lebih besar. Selain itu, termometer gas juga mempunyai rentang pengukuran suhu yang luas mulai dari minus 250 derajat Celcius sampai 1500 derajat Celcius. 9. Termometer Inframerah Termometer inframerah dapat digunakan untuk mengukur suhu tubuh seseorang tanpa harus menempelkan alat ke kulit atau tubuh. Sehingga jenis termometer ini sangat cocok digunakan di tempat umum, misalnya ketika harus mengukur suhu banyak orang. Cara kerja alat ini dengan menggunakan sensor inframerah untuk melakukan pengukuran suhu. Penggunaannya sangat mudah, cukup dengan mendekatkan atau mengarahkan sinar inframerah dari termometer ke dahi. Sehingga banyak yang menyebut dengan nama termometer tembak. Termometer inframerah yang berkualitas bagus tidak membutuhkan waktu lama untuk mendeteksi suhu tubuh seseorang, biasanya hanya beberapa detik saja. 10. Termometer Jidat atau Kening Jenis termometer ini digunakan dengan cara mengarahkan sensor inframerah ke jidat atau kening. Penggunaannya bukan dengan ditempel ke jidat, melainkan cukup memposisikan sensor alat ke arah kening. Sinar inframerah pada alat inilah yang akan membaca panas yang keluar dari dahi. Biasanya pada alat terdapat kotak atau layar untuk pembacaan hasil pengukuran suhu. Dalam penggunaan jenis termometer kening ini sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut Usahakan untuk tidak makan maupun minum panas atau dingin sebelum pengukuran suhu tubuh karena bisa mengajarkan hasil pengukurannya Tidak merokok sebelum pengecekan suhu tubuh menggunakan alat ini Membersihkan termometer dengan benar Jika habis mandi air panas atau selesai olahraga, tunggu 1 sampai 2 jam sebelum melakukan pengukuran suhu tubuh 11. Termometer Klinis Sama seperti jenis termometer pada umumnya, termometer klinis merupakan alat untuk mengukur suhu badan melalui rongga mulut atau ketiak. Alat ini dibedakan menjadi dua macam macam yaitu termometer klinis analog dan termometer klinis digital. Keduanya memiliki perbedaan pada penampilan nilai suhu hasil pengukuran. Termometer klinis digital tentu dirancang lebih modern untuk menampilkan secara langsung hasil pengukuran suhu. Berbeda dengan termometer klinis analog yang masih menggunakan air raksa sebagai indikator untuk melihat angkanya. 12. Termometer Kristal Cair Jika dibandingkan termometer suhu tubuh lainnya, termometer kristal cair memiliki karakteristik yang unik dan berbeda. Cara penggunaannya dengan ditempelkan ke dahi atau jidat. Tunggu beberapa saat, setelah itu indikator pada termometer akan menunjukkan hasil pembacaan suhu tubuh. Termometer ini lebih banyak digunakan sebagai termometer klinis, tapi juga bisa digunakan untuk mengukur suhu lemari pendingin, ruangan maupun tubuh. 13. Termometer Maksimum-Minimum Termometer maksimum-minimum merupakan jenis alat ukur untuk mengetahui suhu maksimum dan minimum dalam jangka waktu tertentu di suatu tempat. Cara kerja termometer ini, ketika suhu naik maka air raksa akan mengembang dan masuk ke dalam tabung yang berskala. Air raksa yang berada di ujung kanan merupakan temperature paling tinggi. Sedangkan ketika suhu menurun, maka air raksa akan tetap ditempatnya karena tertahan bagian sempit. Temometer perlu diayunkan ke atas untuk mengembalikan posisinya. 14. Termometer Probe Termometer probe biasanya digunakan dalam bidang medis, ritel dan pengujian makanan dengan cara merendam alat. Pada termometer ini terdapat ujung sensor yang runcing dan terhubung oleh kabel panjang sekitar 1 meter. Penggunaan kabel yang panjang tersebut menjadi kelebihan termometer probe karena lebih mudah serta fleksibel digunakan, dan gambarnya bisa Kamu lihat di atas. 15. Termometer Resistensi Termometer resistensi digunakan untuk melakukan pengukuran suhu dalam rentang -250 hingga 700 derajat Celcius. Cara kerja termometer ini dengan mencatat adanya perubahan resistensi cairan yang mengalir melewati lilitan kawat platina pada kaca atau bahan keramik. Selain menggunakan platina, termometer resistensi juga bisa menggunakan tembaga dan nikel. Namun sejauh ini, bahan platina memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dan rentang suhu yang luas. Saat ini termometer resistensi banyak digunakan dalam bidang otomatisasi serta proses kontrol. 16. Termometer Resistor Termometer resistor biasanya digunakan dalam ruangan, terutama di lingkungan pabrik. Termometer resistor secara fisika bekerja dengan melakukan perhitungan besaran hambatan listrik suatu objek atau benda. Adanya perubahan suhu akan menyebabkan besaran hambatan listrik pada alat berubah. Saat temperatur ruangan meningkat, maka hambatan listrik platina pada alat juga naik. 17. Termometer Six Bellani Jenis termometer ini juga digunakan untuk melakukan pengukuran temperatur di ruangan, seperti di rumah kaaca. Alat ini mempunyai 2 indikator, bagian kanan digunakan untuk menghitung suhu maksimum dan bagian kiri untuk suhu minimum. Cara kerja termometer six bellani menggunakan air raksa, alkohol cair dan uap alkohol untuk pengukurannya. Termometer six-bellani berbentuk huruf U yang mempunyai cara pembacaan berbeda antara kedua tabungnya. Persimpangan antara ke dua tabung diisi menggunakan merkuri atau air raksa. Saat suhu ruangan turun, merkuri akan tertahan pada katub dan tidak kembali ke bohlam. Sementara ketika suhu meningkat, air raksa akan terdorong ke atas karena adanya gaya pemuaian. Termometer six-bellani biasanya difungsikan untuk melakukan pengukuran suhu minimum dalam satu hari yang diamati setiap pukul jam 7 pagi. 18. Termometer Strip Dinamakan termometer strip karena alat ukur ini berbentuk strip yang terbuat dari plastik dan cara penggunaannya mudah. Cukup dengan menempelkan strip di mulut, ketika atau atas dahi dan tunggu beberapa saat. Strip akan berubah warna untuk menunjukkan hasil pengukuran suhu. Kelebihan termometer strip Harganya relatif murah Mudah digunakan Kekurangan termometer strip Hasil pengukuran suhunya dinilai kurang akurat karena hanya menunjukkan perkiraan kasar mengenai suhu tubuh Alat ini harus disimpan pada suhu di bawah 35 derajat Celcius agar tidak rusak dan meleleh 19. Termometer Telinga Berdasarkan kegunaannya, termometer telinga digunakan untuk melakukan pengukuran suhu badan dengan cara dimasukkan ke telinga. Alat ini dilengkapi dengan sinar infra merah yang akan melakukan pembacaan panas di dalam lubang telinga. Dalam penggunaan termometer telinga jangan terlalu dalam maupun terlalu jauh. Letakkan sensor inframerah pada termometer tepat di permukaan lubang telinga. Diamkan beberapa saat, lalu baca hasil pengukuran suhu pada layar yang ada di alat. Termometer telinga cocok digunakan untuk anak-anak maupun orang dewasa, tapi pastikan sedang tidak mengalami infeksi telinga atau sudah membersihkan cairan telinga. Jika di dalam telinga terlalu banyak cairan akan membuat hasil pembacaan termometer ini tidak akurat. 20. Termometer Termokopel Termometer termokopel adalah jenis alat pengukuran suhu ruangan yang menggunakan dua logam konduktor dan disatukan dalam amperemeter. Alat ini paling populer digunakan dalam berbagai rangkaian atau peralatan elektronika yang berkaitan dengan suhu. Kelebihan termometer termokopel Mudah dalam pembacaan hasil pengukuran suhunya karena mempunyai layar yang tidak mudah keruh serta skala yang terlihat jelas Dapat merespon cepat ketika ada perubahan suhu walaupun kecil Memiliki akurasi yang tinggi untuk pengukuran suhu dengan rentang minus 200 derajat celcius sampai 2000 derajat Celcius Tahan lama dan tidak mudah rusak, alat ini juga tahan terhadap goncangan maupun getaran Kekurangan termometer termokopel Kalibrasinya cukup sulit Hanya digunakan untuk pengukuran perbedaan temperatur Penggunaannya membutuhkan perlengkapan tambahan yang biasanya cukup mahal Akhir Kata Nah, di atas telah Kami bahas secara lengkap mengenai jenis-jenis termometer dan prinsip kerjanya. Setiap jenis termometer memiliki cara kerja yang berbeda, meskipun semuanya mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk pengukuran suhu. Semoga bermanfaat yah, salam hangat. Termometeryang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler termometer adalah sebagai berikut: Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang Halo Evamardiana, kakak bantu menjawab ya Termometer merupakan alat untuk mengukur suhu. Termometer jaman sekarang banyak jenisnya. Akan tetapi, termometer yang digunakan adalah termometer zat cair. Zat cair di dalam termometer berfungsi sebagai yang mengukur perubahan suhunya. Zat cair yang sering digunakan untuk termometer yaitu air raksa dan alkohol. Prinsip kerja termometer zat cair ini sama. Ketika suhu meningkat maka volume zat cair tersebut juga meningkat. Ketika suhu sudah stabil maka volume zat cair akan berhenti meningkat dan kita bisa melihat angka indikator tempat zat cair berhenti bergerak. Hal itu menunjukkan suhu udara/sesuatu yang sedang diukur. Termometer lainnya yaitu termometer digital. Termometer ini dapat mendeteksi suhu menggunakan sensor. Saat suhu meningkat maka tegangan pada output sensor termometer akan berubah. Jadi, prinsip kerja termometer yaitu menggunakan pemuaian zat cair air raksa/alkohol ketika suhu meningkat. Prinsip kerja termometer digital yaitu menggunakan sensor berupa tegangan terhadap kenaikan suhu. Semoga membantu ya Jikakalian sudah mengetahui pengertian, prinsip kerja dan contoh termometer. Tahukah kalian bagaiman cara menggunakan dan membaca skala termometer, baik termometer zat cair maupun termometer digital? Jika belum tahu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat belajar dan semoga bisa paham.
Pada kehidupan sehari-hari, kalian sering mendengar istilah “panas” dan “dingin”. Di siang hari udara terasa panas dan pada malam hari udara terasa dingin. Segelas air es yang ada di meja akan terasa dingin dan nasi yang berada dalam penghangat nasi terasa panas. Keadaan derajat panas dan dingin yang di alami suatu benda atau keadaan dinamakan suhu. Suhu yang dialami pada suatu benda tergantung energi panas yang masuk pada benda tersebut. Benda dikatakan panas jika bersuhu tinggi sedang benda dikatakan dingin jika bersuhu rendah. Pada umumnya benda yang bersuhu tinggi panas, akan mengalirkan suhunya ke benda yang memiliki suhu lebih rendah. Air panas yang dicampur dengan air dingin akan menjadi air hangat. Hal ini berarti ada sesuatu yang berpindah atau masuk pada air dingin, yaitu panas atau kalor. Air hangat merupakan keseimbangan antara suhu panas dan dingin. Alat atau instrumen yang dirancang untuk mengukur suhu suatu zat disebut termometer. Lalu tahukah kalian apa yang disebut dengan termometer? Ada berapa jenisnya? Bagaimana bentuk dan bagian-bagiannya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca dan belajar semoga bisa paham. Pengertian Termometer Kata “termometer” berasal dari bahasa Yunani, yaitu Thermos dan meter. Thermos artinya panas, sedangkah meter artinya mengukur. Jadi, termometer merupakan alat untuk mengukur derajat panas suatu benda atau disebut dengan suhu. Sebuah termometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kaca berongga sempit dan panjang, disebut pipa kapiler, yang di dalamnya berisi zat cair, biasanya alkohol atau raksa merkuri, sedangkan bagian atas cairan adalah ruang yang hampa udara. Prinsip dasar kerja termometer adalah pemuaian zat cair. Jadi, sebuah termometer yang diisi dengan zat cair memiliki sifat termometrik. Sifat termometrik adalah sifat suatu benda yang mudah berubah karena pengaruh suhu. Biasanya, zat cair yang digunakan sebagai pengisi termometer adalah alkohol atau raksa. Dua zat cair ini memiliki sifat termometrik yang lebih baik daripada zat cair lain. Agar pengukuran suhu dengan menggunakan termometer dapat diketahui nilainya, maka pada dinding kaca termometer diberi skala. Tidak semua termometer menggunakan skala yang sama. Antara lain dikenal skala celcius C dan fahrenheit F. Dalam sistem internasional, besaran suhu menggunakan skala Kelvin K, tetapi di Indonesia besaran suhu yang sering digunakan adalah Celcius °C. Bagian-Bagian Termometer dan Fungsinya Termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Oleh karena itu, bagian-bagian termometer yang akan dijelaskan di sini adalah termometer berisi zat cair yaitu termometer raksa. Bagian-bagian dan fungsi termometer ini ditunjukkan pada gambar berikut ini. Keterangan Tabung gelas merupakan badan termometer yang di dalamnya berisi komponen utama termometer seperti pipa kapiler dan juga skala termometer. Pipa kaca pipa kapiler merupakan tabung sempit berisi zat cair dalam hal ini raksa. Fungsi dari pipa kapiler ini adalah tempat terjadinya pemuaian raksa. Ketika raksa memuai bertambah volume maka raksa akan naik ke atas pipa kapiler, sebaliknya jika raksa menyusut, maka akan turun ke bawah. Skala merupakan bagian termometer berupa garis-garis berisi angka. Fungsi dari skala ini adalah untuk menunjuk derajat suhu suatu benda. Semakin besar angka yang ditunjukkan pada skala maka semakin besar pula suhu benda tersebut, begitupun sebaliknya. Zat cair pengisi termometer raksa merupakan bagian yang paling penting, karena berfungsi sebagai komponen untuk mengindikasikan derajat suhu suatu benda. Ketika suhu benda tinggi panas, maka raksa akan memuai. Sebaliknya, apabila suhu benda rendah dingin, maka raksa akan menyusut. Lekukan biasanya terdapat pada kolom raksa sebuah termometer badan. Lekukan ini berfungsi supaya zat cair yang telah memuai tidak mudah turun kembali. Jadi, sebelum termometer badan digunakan, kita harus mengibas-ngibaskan termometer tersebut terlebih dahulu supaya raksa turun. Tandon reservoir merupakan bagian paling bawah pada termometer yang berfungsi sebagai titik tempat kontak antara benda yang akan diukur suhunya dengan termometer. Ketika terjadi kontak sentuhan antara tandon dengan benda, maka akan terjadi perpindahan kalor secara konduksi, akibatnya, suhu tandon akan berubah mengikuti suhu benda dan zat cair di dalam pipa kapiler akan memuai atau menyusut sesuai derajat suhu benda. Macam-Macam Termometer Terdapat banyak sekali jenis termometer yang sering dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Jenis termometer tersebut dapat dikategorikan berdasarkan prinsip kerja, zat cair pengisi pipa kapiler, manfaat dan skalanya. Berikut ini adalah jenis-jenis termometer berdasarkan beberapa hal yang telah disebutkan tadi. Jenis Termometer Berdasarkan Prinsip Kerja Termometer bekerja menggunakan bahan yang bersifat termometrik. Artinya, sifat-sifat benda tersebut dapat berubah jika ada perubahan suhu. Berdasarkan sifat ini, terdapat beberapa jenis termometer, yaitu Termometer zat cair yang bekerja berdasarkan pemuaian zat cair yang dipanaskan. Termometer bimetal yang bekerja berdasarkan pemuaian logam yang dipanaskan. Termometer hambatan yang bekerja karena bertambahnya hambatan listrik jika kawat logamnya dipanaskan. Kemudian, akan terjadi pulsa-pulsa listrik yang menunjukkan suhu yang diukur. Termokopel yang prinsipnya terjadi pemuaian dua logam karena ujungnya disentuhkan. Akibatnya timbullah gaya gerak listrik GGL dan inilah yang akan menunjukkan suhu suatu benda Pyrometer merupakan alat ukur untuk suhu yang tinggi 5000 oC – oC. Alat ini bekerja berdasarkan intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda panas. Jenis Termometer Berdasarkan Zat Cair Pengisi Pipa Kapiler Termometer yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah termometer yang terbuat dari pipa kaca yang diisi zat cair. Termometer yang pipa kacanya berisi zat cair ini disebut dengan termometer zat cair. Seperti yang kita ketahui bahwa zat cair sebagai bahan pengisi termometer ada dua macam, yaitu air raksa dan alkohol. Dengan demikian ada dua jenis termometer zat cair, yaitu termometer air raksa dan termometer alkohol. Keuntungan dan kerugian penggunaan air raksa dan alkohol sebagai bahan pengisi termometer dapat kalian lihat pada tabel perbandingan berikut. Zat cair Keuntungan Kekurangan Raksa ● mudah dilihat karena warnanya mengkilap ● termasuk zat beracun ● daerah ukurannya sangat luas, yaitu antara −39°C sampai 375°C ● tidak dapat mengukur suhu yang lebih rendah dari −40°C ● penghantar panas yang baik ● harganya mahal ● kalor jenisnya kecil ● pemuaian raksa teratur ● tidak membasahi dinding kaca ketika memuai atau menyusut ● cepat menyesuaikan suhu dengan suhu di sekitarnya ● raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu dengan cepat dan tepat Alkohol ● daerah ukurannya sangat luas, yaitu antara −114°C sampai 78°C ● alkohol memiliki titik didih yang rendah yaitu 78°C sehingga pemakaiannya terbatas ● penghantar panas yang baik ● alkohol tidak bewarna, sehingga harus diberi warna agar lebih mudah dilihat ● kalor jenisnya kecil ● alkohol membasahi melekat pada dinding kaca ● alkohol lebih murah dibandingkan dengan raksa ● alkohol lebih teliti, karena untuk kenaikan suhu yang kecil, alkohol mengalami perubahan volume yang lebih besar. Dari perbandingan sifat antara raksa dan alkohol di atas, maka untuk mengukur suhu benda yang lebih rendah dari - 39°C digunakan termometer alkohol. Karena alkohol membeku pada suhu −114°C tetapi termometer alkohol mempunyai kelemahan, alkohol titik didihnya relatif rendah yaitu 78°C, sehingga termometer alkohol tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu di atas 78°C. Oleh karen itu, digunakanlah termometer air raksa mampu mengukur suhu lebih tinggi hingga 375°C. Untuk mengukur suhu di atas 375°C digunakan termometer jenis lain, yaitu termometer digital, termometer logam dan termometer optik berdasarkan spektrum cahaya. Pengukuran suhu menggunakan termometer optik tidak menyentuh benda secara langsung, karena pada umumnya benda terletak sangat jauh atau bendanya berpijar. Misalnya mengukur suhu bintang atau mengukur suhu pada tungku pengecoran logam. Spektrum berwarna biru lebih panas dibandingkan dengan spektrum berwarna merah. Mungkin sebagian dari kalian ada yang bertanya, apakah air biasa air mineral bisa digunakan untuk mengisi termometer? Jawabannya adalah tidak. Kenapa tidak? Berikut ini beberapa alasannya. Air membasahi dinding kaca, sehingga skala sulit dibaca. Air tidak bewarna sehingga sulit dibaca batas ketinggiannya Jangkauan suhu air terbatas yaitu antara 0°C − 100°C. Perubahan volume air sangat kecil ketika suhu dinaikkan. Hasil pembacaan yang diperoleh kurang teliti karena air penghantar panas yang jelek. Contoh termometer zat cair yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain termometer klinis termometer suhu badan, termometer dinding termometer suhu ruang, dan termometer maksimum-minimum. Jenis-Jenis Termometer Berdasarkan Manfaatnya Sementara itu, berdasarkan manfaat dan tempatnya ada beberapa jenis termometer, antara lain termometer badan, termometer maksimumminimum, termometer dinding, dan termometer batang. Termometer Badan Sesuai dengan namanya, termometer ini digunakan untuk mengukur suhu badan seseorang. Termometer ini biasa disebut termometer klinis atau termometer demam. Skala pada termometer ini berkisar antara 340oC atau 350 oC sampai 420 oC. Ini sesuai dengan suhu tubuh normal manusia yakni 370 oC. Ketelitian termometer badan mencapai 0,10 oC. Termometer ini menggunakan bahan termometrik air raksa. Salah satu jenis termometer badan dapat kalian lihat pada gambar di atas. Cara penggunaan termometer badan biasanya diletakkan di bawah lidah atau dikulum beberapa menit. Saat digunakan, air raksa akan naik melalui pipa sempit. Selanjutnya, air raksa itu akan berhenti dan menunjuk angka sesuai dengan suhu badan orang yang sedang diukur. Satu hal yang perlu diingat adalah sebelum digunakan, termometer perlu dikibas-kibaskan atau digoncang-goncangkan perlahan dengan tujuan agar air raksa dalam termometer kembali ke keadaan semula. Termometer Maksimum-Minimum Seringkali kita mendengar perkiraan cuaca berikut suhu kisaran di suatu daerah oleh Badan Meteorologi dan Geofisika BMG. Perkiraan suhunya meliputi suhu maksimum dan suhu minimum dari suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran suhu ini menggunakan termometer maksimum-minimum. Termometer ini disebut juga dengan termometer Six Belani, sesuai nama penemunya yaitu James Six dan Bellani. Termometer ini menggunakan alkohol sebagai bahan termometrik. Termometer jenis ini bekerja berdasarkan prinsip pemuaian. Apabila suhu di suatu tempat naik, alkohol dalam tabung A akan memuai, sehingga mendesak permukaan raksa di kaki kiri. Desakan air raksa pada kaki kiri ini akan mendesak permukaan air raksa di kaki kanan, sehingga mendorong penunjuk baja maksimum pada angka tertentu. Demikian pula saat suhu turun, alkohol menyusut sehingga air raksa di kaki kanan akan mendorong naik air raksa di kaki kiri. Pada akhirnya, penunjuk baja pada kaki kiri akan turut naik menunjuk angka minimum tertentu. Untuk mengembalikan logam penunjuk pada posisi sediakala, kita menginduksinya dengan magnet. Dengan demikian, kita dapat mengetahui suhu maksimum pada penunjuk di kaki kanan termometer. Lalu, pada penunjuk di kaki kiri, kita dapat mengetahui suhu minimum dari benda yang kita ukur. Termometer Dinding Termometer ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu udara di ruangan atau biasa kita menyebutnya dengan nama suhu kamar. Skalanya berkisar antara -50oC sampai 50oC. Pada suatu ruangan dengan suhu normal bila diukur melalui termometer dinding akan menunjukkan suhu kamar 25oC. Termometer Batang Saat di laboratorium, selain terdapat termometer dinding, ada pula yang namanya termometer batang. Termometer ini ada yang menggunakan alkohol dan ada yang menggunakan air raksa. Skala termometer ini antara -10oC sampai dengan 110oC. Biasanya digunakan untuk mengukur suhu pada percobaan-percobaan di laboratorium. Cara penggunaannya yakni dengan menempelkan tandon pada benda yang suhunya sedang kita ukur. Kemudian, ujung batang yang lain kita gantung dengan benang atau kita jepit dengan karet isolator panas. Jenis-Jenis Termometer Berdasarkan Skalanya Ketika mengukur temperatur dengan menggunakan termometer, terdapat beberapa skala yang digunakan, di antaranya skala Celsius, skala Reamur, skala Fahrenheit, dan skala Kelvin. Keempat skala tersebut memiliki perbedaan dalam pengukuran suhunya. Berikut rentang temperatur yang dimiliki setiap skala. Termometer skala Celsius memiliki titik didih air 100°C dan titik bekunya 0°C. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°C – 100°C dan dibagi dalam 100 skala. Temometer skala Reamur memiliki titik didih air 80°R dan titik bekunya 0°R. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°R – 80°R dan dibagi dalam 80 skala. Termometer skala Fahrenheit memiliki titik didih air 212°F dan titik bekunya 32°F. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 32°F – 212°F dan dibagi dalam 180 skala. Termometer skala Kelvin memiliki titik didih air 373,15 K dan titik bekunya 273,15 K. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 273,15 K –373,15 K dan dibagi dalam 100 skala. Jadi, jika diperhatikan pembagian skala tersebut, satu skala dalam derajat Celsius sama dengan satu skala dalam derajat Kelvin, sementara satu skala Celsius kurang dari satu skala Reamur dan satu skala Celsius lebih dari satu skala Fahrenheit. Secara matematis perbandingan keempat skala tersebut, yaitu sebagai berikut. C – 0 = R – 0 = F – 32 = K – 273,15 100 80 180 373,15 Contoh Soal Misalkan Ucok membuat sebuah termometer yang disebut dengan termometer X. Pada termometer ini air membeku pada 0°X dan air mendidih pada 150°X. Bagaimanakah hubungan termometer ini dengan termometer dalam skala Celsius? Jawab Pada termometer X, rentang temperatur yang dimilikinya, yakni dari 0°X – 150°X sehingga skala pada termometer ini dibagi dalam 150 skala. Perbandingan antara termometer X dan termometer Celsius, yakni ToC = 100 ToX → = 2 ToX 150 3 Jadi, hubungan antara termometer ini dengan termometer Celsius adalah t°C = 2/3 t°X
E2my.
  • 94ircxqpx6.pages.dev/784
  • 94ircxqpx6.pages.dev/929
  • 94ircxqpx6.pages.dev/382
  • 94ircxqpx6.pages.dev/893
  • 94ircxqpx6.pages.dev/460
  • 94ircxqpx6.pages.dev/98
  • 94ircxqpx6.pages.dev/979
  • 94ircxqpx6.pages.dev/740
  • 94ircxqpx6.pages.dev/440
  • 94ircxqpx6.pages.dev/630
  • 94ircxqpx6.pages.dev/683
  • 94ircxqpx6.pages.dev/125
  • 94ircxqpx6.pages.dev/308
  • 94ircxqpx6.pages.dev/564
  • 94ircxqpx6.pages.dev/766
  • jelaskan perbedaan prinsip kerja termometer zat cair dengan termometer digital